Hidup kita merupakan masalah sudut pandang, jika sudut pandangnya baik maka dilihatnya juga baik. Anak muda yang tidak diperhitungkan adalah sebuah keuntungan, keuntungannya adalah karena tidak diperhitungkan dan tidak diperhatikan padanya sehingga tidak mencegah pertumbuhannya. Anak muda yang tidak diperhitungkan harus mensyukuri perlindungan Tuhan agar ia bebas tumbuh. Ia menikmati perasaan tidak dikenali, tidak dihargai dan tidak diperhitungkan. Berfokuslah pada yang memperbaiki diri. Pesaing yang paling berbahaya adalah dia yang tidak memperhatikan kita, tapi berfokus pada yang memperbaiki dirinya. Focus on your quality.
Berikut 3 urutan karir kita di publik, antara lain:
1. kita harus menjadi pribadi yang “diterima” dan diizinkan kita di lingkungan itu, orang akan merasa damai dan tenang jika ada kita. Tidak harus menghasilkan apapun, namun jika kita dibiarkan ada di lingkungan itu adalah sebuah hal yang baik.
2. Kita mulai dikhususkan karena kita “disukai”
3. Kita mulai dikhususkan sekali karena kita “dipercayai”
Janganlah kita langsung berupaya menjadi orang yang “dipercayai”. Kita harus sabar, terlebih dahulu kita harus menjadi yang “diterima” dengan caramenjadi orang yang tidak begitu berbeda dan aneh. Satu hal yang kurang dirasakan orang adalah Pujian. Dunia ini kasih sayang, jadi jika kita mau disukai maka pujilah orang lain. Kemudian, jadilah pribadi yang amanah. Pepatah Tiongkok mengatakan kepercayaan datang dari melakukan hal-hal kecil berulang-ulang sepanjang waktu. Itulah yang menjadikan kita “dipercayai”. Semoga karir kita yang bermula dari “K” (Kuper) menjadi “S” (Super) bukanlah sebuah penderitaan melainkan sebuah perjalanan yang membahagiakan. Kemiskinan merupakan tanggungjawab pribadi, namun tampilan baik merupakan pelayanan baik bagi kebahagiaan sesama.
Kita melihat wajah, karena kita hidup di alam raga sehingga kita melihat raga. Lalu, kurangnya pengetahuan dan kesadaran spiritual kita, kita menilai orang lain berdasarkan raga. Namun, jika kita sadar bahwa kita adalah jiwa yang sedang hidup di alam raga dn Tuhan melihat jiwa bukan raga maka kita akan memuliakan setiap orang dengan penghormatan dan kecintaan yang sama. Tidak mungkin kita dikurangkan di satu hal tanpa dilebihkan di satu hal. Belajarlah untuk mensyukuri apapun yang kita punyai. Kita jangan meminta/berdoa untuk sesuatu yang tidak berguna bagi orang lain. Berdoalah yang khusus untuk kita yang menjadikan kita sebagai jiwa kecintaan yang dimuliakanNya, tidak mungkin kesedihan kita tidak didengar.
Tidak ada pengorbanan dalam menuju kebaikan. Kita yang selalu menganggap semuahal itu adalah pengorbanan merupakan keburukan yang mencegah kita menjadi pribadi yang pantas bagi kebaikan. Kita semua berhak bagi keberhasilan. Sesungguhnya keberhasilan sedang menunggu kita menemukan ”form” yang sesuai dan pantas untuk ditugaskan untuk pekerjaan-pekerjaan besar, yang pantas dipercayakan tanggungjawab besar, yang pantas untuk dimuliakan belahan jiwa terpilih. Jika demikian, jangan menggunakan keresahan remaja untuk menjadikan diri orang yang pengeluh, namun jadikan pribadi yang selalu memperbaiki diri, upayakan kita dikenal karena semua orang yang diangkat itu karena dipilih, dan dipilih karena kelihatan, dan kelihatan karena hadir. 90% keberhasilan kita karena kita hadir di tempat dimana orang baik dibutuhkan. Jadi bergaullah, hadiahi diri kita yang terbaik, tampillah lebih baik daripada aslinya kita bukan bermaksud untuk menipu, untuk menggembirakan orang yang matanya harus kita muliakan dengan pemandangan yang indah dari diri ini. Negara ini bergantung kepada kebaikannya pada pundak kita, pada kesungguhan kita untuk menjadi pemimpin yang berani, amanah, dan penyayang. Jangan izinkan satu jiwa Indonesia menderita dan miskin. Selamatkan mereka yang sakit, muliakan mereka yang sedang sendiri, yang sudah tua, marilah kita menjadi pribadi yang dari KUPER menjadi SUPER perannya bagi kehidupan ini.
Posting Komentar