Ruby Alamsyah, nama ini pasti asing di telinga kita. Namun, sejak bersaksi di kasus pembunuhan dengan terdakwa Antasari, nama Ruby melambung tinggi di pemberitaan media massa. Ruby Alamsyah adalah seorang ahli IT ITB. Sekarang, nama Ruby Alamsyah mulai menjadi pemberitaan utama semenjak Indonesia digemparkan dengan kasus pembobolan ATM yang bermula di Bali. Tidak sedikit nasabah bank tertentu yang menjadi korbannya. Sejak Agustus 2009 hingga saat ini, Polisi menerima 14 kasus seperti ini dan kerugiannya yang dialami bertotal lebih dari milyaran rupiah. Anda mungkin sudah baca posting sebelumnya tentang cara aman bertransaksi via ATM dari saya pribadi. Bukan hanya saya untuk memberikan tips untuk Anda, Ruby Alamsyah pun langsung melakukan demo bagaimana si pelaku pembobol ATM beraksi di mesin kotak rupiah otomatis itu. Dalam sebuah tayangan yang disiapkan secara langsung di Stasiun TV swasta berita Indonesia, Ruby memperlihatkan cara pembobolan ATM. Dalam tayangan itu, Ruby memperlihatkan "White Card" atau Kartu putih yang kosong yang telah diduplikasikan dari kartu ATM-nya sendiri. Dalam tayangang itu pula, white card yang dipegang Ruby berhasil melakukan transaksi di ATM. Tayangan ini pula menuai polemik. Pihak kepolisian menilai tayangang tersebut justru mengundang masyarakat untuk melakukan tindak kejahatan. Pihak kepolisian pun melaporkan hal ini ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk dinilai apakah tayangan tersebut masih layak tayang atau tidak. Ternyata, pihak KPI tidak senada dengan kepolisian. Menurut KPI, tayangan tersebut justru mengandung unsur edukasi yang dimana masyarakat bisa lebih ber-hati2 dalam melakukan transaksi via ATM, namun Ruby tidak meminta izin kepada pihak bank tertentu untuk menayangkan logo bank mereka. Kepolisian pun sekarang punya teman. Roy Suryo, beliau sepakat atas penilaian dari kepolisian. Roy Suryo menilai tayangan tersebut kurang mendidik dan mengandung unsur kejahatan yang seharusnya tidak dikonsumsi kepada penonton. Polemik ini pula pihak stasiun TV yang menyiarkan tayang Ruby tesebut mengadakan perbincangan. Roy Suryo, sang pakar telematika yang hadir sebagai kontra Ruby Alamsyah. Sedangkan yang pro menghadirkan seorang Blogger, Iwan Piliang, dan seorang kriminolog (saya lupa namanya...). Perbincangan hangat pun berjalan lancar walaupun paling melontarkan pendapat mereka masing2, baik yang pro maupun kontra Ruby. Banyak masyarakat yang diundang dalam forum tersebut tidak setuju dengan Roy Suryo, justru masyarakat menilai Roy Suryo berlebihan. Tidak hanya itu saja. Sejak tayangan itu mencuat, Ruby Alamsyah pun menuai dukungan dari berbagai pihak, mulai dari jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, YouTube, Blogger, dan berbagai media lainnya. Tidak sedikit juga yang mendukung Ruby Alamsyah. Nah, pendapat Anda, apakah tayangan tersebut merupakan tayangan yang mengandung unsur edukasi atau justru cenderung ke tindak kriminal?
Posting Komentar