Bermeditasi

14 Jan 20100 komentar


Bermeditasi baik dilakukan sebagai salah satu solusi mengatasi depresi.
Bagi yang belum pernah mencoba untuk bermeditasi anda hanya akan memahaminya melalui praktek.
Dengan bermeditasi, kita akan menjadi relax, santai, tidak tegang. Secara ilmiah ketika kita tegang atau tertekan otak akan memproduksi hormon yang menimbulkan efek menenangkan bagi tubuh.
Tingkat depresi yang tinggi menekan kemampuan otak untuk memproduksi hormon ini. Dengan meditasi, otak akan memperoleh kekuatan dan memperbesar kemampuan alaminya dalam memproduksi hormon ini. Bahkan meditasi secara “sadar” selama beberapa waktu memberikan efek positif jangka panjang bagi kesehatan otak dan sistem kekebalan tubuh.
Secara teratur dan konsekwen bermeditasi meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengatasi depresi. Tidak hanya fisik, Jiwa pun menjadi sehat dengan kita bermeditasi.
Banyak pandangan yang keliru tentang meditasi sebagai latihan untuk agama atau kepercayaan tertentu. Faktanya bermeditasi justru membantu kecerdasan spiritual manusia, terlepas dari kepercayaan apapun yang dianutnya.
Meditasi meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi. Berujung pada perasaan yang tenang dan damai. Seni bermeditasi telah dikembangkan di banyak tempat selama kurun waktu yang lama. Pelajarilah seni-seni ini dan tingkatkan kemampuan alami anda untuk bertahan terhadap depresi.
Bagaimana memulai bermeditasi?
Duduklah dengan punggung lurus, relakskan semua bagian tubuh dan relakskan juga pikiran. Kita sudah tidak berbicara mengenai meditasi lagi. Kita hanya duduk dengan tubuh dan pikiran relaks, sama dengan sewaktu kita menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat. Kita bekerja keras, lelah dan kita beristirahat merelakskan tubuh kita.
Tidak usah berpikir apa-apa. Tidak usah menyulitkan diri dengan memikirkan segala sesuatu untuk beberapa saat ketika kita “beristirahat” Sadarilah bahwa kita sedang relaks untuk beberapa waktu. Setelah beberapa saat kita akan menyadari bahwa kita sedang relaks sambil kita relaks, kita mengendalikan pikiran kita. Mudah bukan?
Itu adalah meditasi relaksasi. Lakukanlah dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dulu. Jika anda melakukannya dengan teratur kemampuan anda akan berkembang. Ingatlah untuk selalu sadar, karena perhatian merupakan kunci untuk bermeditasi. Ingatkan diri anda untuk tidak berpikir apa-apa selama beberapa waktu saja. Dan anda akan merelakskan pikiran anda.
Bisa juga dengan menggunaan pelengkap seperti aroma therapy atau musik yang lembut. Lakukan setiap hari dan amati perubahan diri anda.
Meditasi relaksasi begitu mudah dilakukan, kita hanya merelakskan tubuh dan pikiran kita. Tapi meditasi relaksasi punya satu kesulitan.
Karena begitu mudahnya dilakukan, meditasi relaksasi menjadi begitu sulit untuk dilakukan. Mengapa? karena kita tidak mempercayainya. Otak kita terbiasa untuk menganalisa berbagai hal. Kita selalu menghubungkan meditasi dengan sesuatu yang diluar kebiasaan kita:). Pemikiran kita tentang meditasi begitu membelenggu pemikiran kita. Kita jadi berpikir, apa benar kita sudah bermeditasi? mengapa begitu mudah? bahkan kemudian akan berujung pada pemikiran, bahwa dengan tidak berpikir apa-apa berarti meditasi dan berpikir sesuatu berarti tidak bermeditasi :(
Sama sekali bukan begitu. Dalam ulasan yang lalu saya menyatakan bahwa kunci semua meditasi adalah perhatian. Mari kita lihat teknik yang lain dan sama mudahnya :)
Bagi yang suka membaca dan mencoba teknik meditasi tentu tahu dengan teknik memperhatikan nafas. Bagi yang belum ini dia tekniknya.
Duduk lurus dengan punggung tegak. Relakskan semua bagian tubuh. Relakskan juga pikiran. Anda boleh memejamkan mata bila anda mau. Jika tidak, pandanglah satu titik di hadapan anda selama meditasi. Perhatikan nafas anda. Perhatikan ketika menarik nafas. Perhatikan ketika mengeluarkan nafas. Jangan dengan sengaja mengatur nafas. Perhatikan saja saat menarik atau mengeluarkan nafas.
Jangan memikirkan apa-apa selain nafas anda. Anda juga boleh mencatatnya dalam hati. Saat menarik nafas, catat dalam hati. Saat mengeluarkan nafas, catat dalam hati. Bila suatu saat pikiran teralih, alihkan kembali untuk memperhatikan pernafasan.
Tidak usah kecewa atau marah karena pikiran teralih. Sudah menjadi sifat dasar pemikiran manusia untuk selalu memikirkan sesuatu.
Tetap perhatikan nafas sampai anda mengakhiri sesi hari itu. Setelah beberapa saat, anda akan merasakan ketenangan dalam hati dan pikiran. Apa yang terjadi?
Pada saat kita mengarahkan perhatian pikiran pada nafas. Otak berkonsentrasi memberikan perhatian hanya pada satu hal saja yang kita lakukan, yaitu bernafas. Selama beberapa waktu, anda hanya bernafas (memikirkan pernafasan).
Karena hanya memikirkan satu hal saja, membuat intensitas konsentrasi yang dilakukan otak begitu besar. Konsentrasi mengembangkan perhatian. Perhatian mengembangkan ketenangan. Ketenangan mengembangkan kebijakan, termasuk didalamnya rasa gembira. Kegembiraan menimbulkan kebahagiaan.
Dalam bermeditasi tidak ada hal khusus yang harus dipersiapan. Tentu jika ada hal-hal yang bisa membantu kita dalam berkonsentrasi akan menyenangkan bagi kita memulai sesi hari ini. Itu semua mungkin.
Tetapi kendalanya adalah tidak semua orang memiliki penerimaan yang sama untuk satu hal. Tidak ada jaminan untuk mengatakan bahwa melakukan satu hal akan selalu berhasil untuk setiap orang. Bahkan akan berbeda untuk orang yang sama pada hari yang berlainan. Mungkin anda sendiri pernah mengalaminya.
Contohnya, mungkin anda mengalami tekanan yang cukup berat di kantor hari ini. Ketika anda pulang dan melakukan sesi meditasi untuk hari itu, anda merasa tenang dan memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan permasalahan anda. Esoknya, di kantor anda menerima pujian dari atasan dan rekan-rekan. Segala hal terlihat indah:) anda begitu gembira hari itu. Anda jadi murah senyum dan banyak tertawa.
Ketika anda memulai sesi meditasi hari itu anda temukan anda jadi sulit berkonsentrasi. Anda selalu teringat pujian atasan dan rekan kerja. Anda merasa bahwa kenaikan pangkat dikantor tinggal menghitung hari saja:).
Mengapa? saya berikan ilustrasinya.
Bayangkan bahwa pikiran itu seperti anak kecil usia 5 tahun, Dia begitu penurut, mengikuti apapun yang anda katakan. Tapi ketika dia berlari dengan riang, tertawa gembira dia mulai tidak mendengarkan anda. Dia terus berlari dan tertawa, andapun kemudian mengejarnya anda ikut berlari, menangkapnya kemudian mendudukkannya. Ketika duduk dia kemudian mencoba berlari lagi, dan anda harus mengejarnya lagi.

Sumber : http://eddyhariyanto.wordpress.com/
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RezhaXite Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger